Senin, 21 Februari 2011

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki beranekaragam kekayaan alam yang potensial dari Sabang sampai merauke. Berbagai macam etnis dengan budaya yang unik dan khas serta berbagai peninggalan sejarah membuat Indonesia menjadi sebuah daerah tujuan wisata yang sangat mempesona, khususnya Provinsi Jambi yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang memiliki keindahan alam yang sangat memikat serta yang tak kalah pentingnya yaitu keanekaragaman budaya daerah yang dapat dijadikan sebagai modal utama untuk mengembangkan sektor pariwisata, khususnya kebudayaan suku Kerinci yang memiliki ciri khas tersendiri diantara kebudayaan yang dimiliki oleh suku-suku lainnya yang ada di provinsi Jambi. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kebudayaan suku Kerinci dikenal oleh seluruh masyarakat agar dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai salah satu objek wisata di Provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Kerinci sendiri.
Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kerinci yaitu upacara adat kenduri sko yang merupakan salah satu dari sekian banyaknya budaya suku Kerinci yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang masih hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Kerinci. Dalam pelaksanaan upacara adat kenduri sko ini sangat banyak sekali keunikan yang menarik untuk disuguhkan kepada wisatawan sebagai suatu atraksi wisata budaya, mulai dari cara mengundang, ritual-ritual persiapan, pelaksanaan atau acara puncak, hingga acara penutupan, serta nilai-nilai yang terkandung dalam prosesi upacara adat tersebut. Keseluruhan dari tahap demi tahap upacara ini memiliki ritual-ritual khusus yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.
Selain upacara adat kenduri sko, masih banyak upacara-upacara adat lainnya yang dimiliki oleh daerah ini yang masih sangat natural dan belum dikenal oleh masyarakat luar, hal ini dikarenakan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap objek wisata budaya serta minimnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas tentang atraksi wisata budaya dalam kertas karya ini dengan judul “Upacara Adat Kenduri Sko Sebagai Salah Satu Atraksi Wisata Di Kabupaten Kerinci”.




(Will be continue yaa....)

Kamis, 17 Februari 2011

Rumah Adat Kerinci

Rumah adat suku Kerinci disebut dengan Umoh laheak yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Rumah Larik. Masyarakat Kerinci menyebutnya dengan Umoh Gdeah.
Umoh Gdeah ini berupa rumah yang terbuat dari kayu, berderet panjang seperti kereta api dan berukuran besar/lebar. Umoh Gdeah terbilang unik, karena dindingnya yang terbuat dari kayu dihiasi oleh ukiran-ukiran sebagai oranamennya. Setiap satu suku (satu keluarga besar) memiliki sebuah Umoh Gdeah.
Umoh Gdeah ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda pusaka milik sebuah suku. Selain itu, umoh gdeah ini juga dipakai untuk acara-acara adat, misalnya: musyawarah suatu suku, musyawarah desa, pembekalan bagi calon pemangku adat yang akan Jedei (orang yg akan dinobatkan sebagai pemangku adat), serta saat perhelatan akbar Kenduri Sko

Deskripsi Angkutan Umum di Kabupaten kerinci

Setiap daerah sudah pasti memiliki berbagai jenis angkutan umum, bahkan dengan bentuk yang khas serta dengan sebutan yang berbeda-beda pula. Misalnya di Kerinci, ada beberapa jenis angkutan yang terdapat di Kerinci, antara lain :
 Uto Bus (Bus besar /coach)
Uto bus merupakan istilah bahasa Kerinci untuk menyebutkan Motor coach atau Bus besar. Uto bus pada dasarnya memiliki pengertian yang sama dengan Bus Besar, yaitu “setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 12 tempat duduk termasuk tempat duduk pengemudi”(PP no. 44 tahun 1993 tentang defenisi kendaraan).
Ada beberapa perusahaan Bus di Kerinci, antara lain : P.o Safa marwa, P.O Gunung Kerinci, serta Anak anum.
 Travel (Minibus)
Travel atau yang lebih kita kenal dengan minibus, yaitu “ setiap kendaraan bermotor yang maksimal dilengkapi oleh 12 tempat duduk, termasuk tempat duduk pengemudi”(PP no. 44 tahun1993 tentang definisi kendaraan). Di Kerinci lebih dikenal dengan Travel karena minibus ini biasanya dikemudikan dalam kecepatan yang sangat tinggi agar para penumpangnya dapat sampai dengan cepat di tempat tujuan.
Terdapat beberapa perusahaan Travel di Kerinci, yaitu : P.O Safa Marwa, P.O Ayu Transport, Panca Travel, Marantama, Mutiara Kerinci, Gunung Kerinci, P.O Kerinci Utama, Rinai, Family kerinci, Megis indah travel, P.o Kelinci putih, Wira utama, Kerinci wisata, P.O Gumarang, Anak anum, dan lain-lain.
 Pesawat terbang
Pesawat terbang merupakan kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. “Di Kerinci, terdapat sebuah Bandara kelas IV yaitu Bandara Depati Parbo. Bandara ini tidak begitu sibuk, bahkan terbilang sepi. Akan tetapi meskipun bandara ini merupakan bandara Kelas IV, akan tetapi bandara ini memiliki fasilaitas yang sama dengan bandara kelas III, bahkan bandara ini memiliki “Runway light” seperti halnya yang dimiliki oleh bandara kelas II” (Asril, B.Sc , Teknisi bandara). Adapun pesawat yang telah beroperasi di bandara ini adalah RAL (Riau Airlines).
 Angkot/Oto Tambang
Oto tambang/angkot (Masyarakat Kerinci biasanya menyebut angkot dengan sebutan “oto tambang”) merupakan salah satu sarana perhubungan dalam kota dan antar kota yang banyak digunakan di Indonesia, berupa mobil jenis minibus atau van yang dikendarai oleh seorang supir dan kadang juga dibantu oleh seorang kenek. Akan tetapi di kabupaten Kerinci, selain menjadi angkutan kota, angkot juga menjadi angkutan pedesaan.
Sistem kepemilikan angkot adalah pribadi. Maksudnya, seorang supir angkot menjadi pemilik angkot sekaligus sebagai supirnya. Di kerinci jurusan angkot dibedakan berdasarkan warna, misalnya angkot dengan jurusan Kayu Aro biasanya berwarna putih, sedangkan angkot jurusan Sungai Tutung berwarna biru.dst.
 Bendi
Bendi merupakan suatu kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, dan tidak menggunakan mesin, akan tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Pada dasarnya bendi ini sama halanya dengan Delman, Dokar, Sado, Cidomo. Akan tetapi bendi ini hanya beroda dua.
Di kerinci, terdapat suatu kawasan khusus yang disebut dengan istilah “Kawasan Bebas Tai Kuda”. Artinya, bendi dilarang keras untuk melintasi jalan yang terdapat disepanjang kawasan ini.
 Ojek
Ojek atau ojeg merupakan transportasi umum informal di Indonesia yang beerupa sepeda motor atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaanya tidask diakui oleh pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Penumpang biasanaya satu orang, namun kadang bisa berdua dengan harga tawar menawar.

Angkutan wisata niaga

Letak objek wisata menyebar di seluruh penjuru kabupaten Kerinci, mulai dari daerah yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor sampai ke daerah yang sulit bahkan tidak dapat dilalui sama sekali oleh kendaraan bermotor.

Perlu diketahui bahwa di kabupaten Kerinci belum ada satupun Biro Perjalanan Wisata yang didirikan. Oleh karena itu kebanyakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kabupaten Kerinci adalah para Back Packer yang mendapatkan informasi tentang kerinci melalui internet dan Guide book, karena tidak adanya BPW yang mengemas dan mempromosikan paket tour ke kabupaten Kerinci. Sasaran utama para back packer ini adalah objek wisata alam, selain untuk menikmati keindahan alam Kerinci, mrereka juga ingin memenuhi tantangan hati nurani mereka, misalnya mencapai puncak gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia yang masih aktif sampai saat sekarang ini.

Sehubungan dengan belum adanya BPW di kabupaten Kerinci, otomatis Sarana Transportasi untuk menuju DTW juga masih sangat minim. Biasanya, para wisatawan (dalam hal ini Back Packer) dan wisatawan lokal memanfaatkan jasa angkot sebagai sarana perhubungan bagi mereka untuk mencapai suatu DTW.

Berdasarkan pengalaman saya saat menghabiskan liburan semester saya di Kabupaten Kerinci yang merupakan daerah asal saya, pernah saya jumpai sekelompok back packer yang merupakan para pemuda asal Jawa Timur yang juga berlibur di kabupaten Kerinci. Mereka menginap di sebuah hotel kelas melati di kota Sungai Penuh yaitu Hotel Matahari. Mereka berkunjung tanpa membeli Tour package dari BPW. Lalu saya mencoba untuk bertanya kepada mereka, alat transportasi apakah yang mereka gunakan untuk mencapai DTW ?, dan mereka menjawab bahwa mereka mencapai DTW dengan menggunakan angkot sebagai alat transportasi. Melalui pengamatan dan pengalaman saya ini, saya melihat bahwa besarnaya peranan angkot dalam menghubungkan wisatawan dari satu destinasi ke destinasi lainnya.

Pada dasarnya, akses untuk menuju objek wisata di kabupaten kerinci belum dikelola dengan baik, masih banyak objek wisata di kabupaten kerinci yang tidak bisa dilewati oleh bus-bus besar. Misalnya objek wisata Danau Lingkat, Danau Kaco, semua objek wisata Air terjun selain air terjun telun berasap. Objek wisata yang tersebut di atas tidak dapat dilalui oleh bus-bus besar karena letaknya sangat jauh dari pusat kota dan pemukiman penduduk. Objek-objek wisata tersebut terletak di tengah hutan yang aksesnya tidak dapat dilalui oleh bus besar seperti bus pariwisata, dan objek wisata ini hanya dapat di lalui oleh mobil-mobil kecil, misalnya mobil-mobil pribadi, angkot, minibus, serta sepeda motor.

Biasanaya, rombongan wisatawan lokal berkunjung ke DTW tersebut dengan cara menyewa angkot, karena jika mereka menyewa bus besar, maka mereka harus rela turun dari bus dengan jarak yang masih agak jauh dari DTW dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menempuh medan yang sulit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.