Kamis, 17 Februari 2011

Angkutan wisata niaga

Letak objek wisata menyebar di seluruh penjuru kabupaten Kerinci, mulai dari daerah yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor sampai ke daerah yang sulit bahkan tidak dapat dilalui sama sekali oleh kendaraan bermotor.

Perlu diketahui bahwa di kabupaten Kerinci belum ada satupun Biro Perjalanan Wisata yang didirikan. Oleh karena itu kebanyakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kabupaten Kerinci adalah para Back Packer yang mendapatkan informasi tentang kerinci melalui internet dan Guide book, karena tidak adanya BPW yang mengemas dan mempromosikan paket tour ke kabupaten Kerinci. Sasaran utama para back packer ini adalah objek wisata alam, selain untuk menikmati keindahan alam Kerinci, mrereka juga ingin memenuhi tantangan hati nurani mereka, misalnya mencapai puncak gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia yang masih aktif sampai saat sekarang ini.

Sehubungan dengan belum adanya BPW di kabupaten Kerinci, otomatis Sarana Transportasi untuk menuju DTW juga masih sangat minim. Biasanya, para wisatawan (dalam hal ini Back Packer) dan wisatawan lokal memanfaatkan jasa angkot sebagai sarana perhubungan bagi mereka untuk mencapai suatu DTW.

Berdasarkan pengalaman saya saat menghabiskan liburan semester saya di Kabupaten Kerinci yang merupakan daerah asal saya, pernah saya jumpai sekelompok back packer yang merupakan para pemuda asal Jawa Timur yang juga berlibur di kabupaten Kerinci. Mereka menginap di sebuah hotel kelas melati di kota Sungai Penuh yaitu Hotel Matahari. Mereka berkunjung tanpa membeli Tour package dari BPW. Lalu saya mencoba untuk bertanya kepada mereka, alat transportasi apakah yang mereka gunakan untuk mencapai DTW ?, dan mereka menjawab bahwa mereka mencapai DTW dengan menggunakan angkot sebagai alat transportasi. Melalui pengamatan dan pengalaman saya ini, saya melihat bahwa besarnaya peranan angkot dalam menghubungkan wisatawan dari satu destinasi ke destinasi lainnya.

Pada dasarnya, akses untuk menuju objek wisata di kabupaten kerinci belum dikelola dengan baik, masih banyak objek wisata di kabupaten kerinci yang tidak bisa dilewati oleh bus-bus besar. Misalnya objek wisata Danau Lingkat, Danau Kaco, semua objek wisata Air terjun selain air terjun telun berasap. Objek wisata yang tersebut di atas tidak dapat dilalui oleh bus-bus besar karena letaknya sangat jauh dari pusat kota dan pemukiman penduduk. Objek-objek wisata tersebut terletak di tengah hutan yang aksesnya tidak dapat dilalui oleh bus besar seperti bus pariwisata, dan objek wisata ini hanya dapat di lalui oleh mobil-mobil kecil, misalnya mobil-mobil pribadi, angkot, minibus, serta sepeda motor.

Biasanaya, rombongan wisatawan lokal berkunjung ke DTW tersebut dengan cara menyewa angkot, karena jika mereka menyewa bus besar, maka mereka harus rela turun dari bus dengan jarak yang masih agak jauh dari DTW dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menempuh medan yang sulit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar